Jumat, 29 Januari 2010

Gua Maria Mojosongo

Gua Maria Mojosongo

Gua Maria Mojosongo terletak disebelah timur kota Solo atau Surakarta dan tampaknya gua Maria yang satu ini kelihatannya cuma dikenal oleh umat sekitar Solo atau Yogyakarta karena meskipun sudah diresmikan lebih dari 20 tahun lalu akan tetapi kami kesulitan mencari literatur ataupun sejarah tentang gua Maria Mojosongo.

Alamat yang tertera pada daftar lokasi gua Maria adalah Debegan Rt 04, Kel.Mojosongo, Kec.Jebres (jalan Brigjen Katamso) Solo, menandakan gua Maria ini masih terletak didalam kota. Untuk menuju kesana ambil jalan kearah timur kota Solo ke arah jalan yang menuju Surabaya lewat jalur selatan, setelah melewati terminal bus Solo (Palur?), cari jalan ke Mojosongo, dijalan raya Brigjen Katamso cari papan petunjuk kecil yang menunjukan mulut gang tempat lokasi gua Maria-nya. Bagi bukan orang Solo jalan menuju kesitu bisa membingungkan tetapi anda bisa bertanya-tanya dimana kelurahan Mojosongo dari situ bisa bertanya arah Debegan lalu tanya lokasi gua Maria karena tempat itu sudah dikenal oleh masyarakat sekitar. Gua Maria-nya terletak di gang yang dikelilingi perkampungan umum, gangnya kecil tetapi bisa dimasuki bus kecil atau mobil, ada disediakan tempat parkir cukup luas disamping lokasi gua Maria.

images1Disamping pintu masuk ada sebuah toko kecil yang menjual barang rohani. Dari gerbang masuk sudah tampak kerimbunan pohon-pohon yang melingkupi lokasinya. Dari pintu masuk itu lewat jalan yang lebar kita bisa langsung menuju perhentian pertama dari jalan salib. Diorama jalan salibnya terbuat dari patung-patung kecil yang ditaruh pada semacam gua buatan, meskipun halus buatannya akan tetapi warnanya cuma putih saja, mungkin akan lebih hidup jika patung-patung kecil itu diberi warna. Jalan salibnya melingkar tetapi cuma pendek saja. Diantara perhentian 8 dan 9 terdapat sumber air Mojosongo yang dibagian atasnya ada tumbuh pohon semacam beringin. Pada sumber air terdapat prasasti bertuliskan: "Sendang ini diberkati oleh Mgr. I. Suharyo PR, Uskup Agung Semarang" tertanggal 1 Oktober 2000. Dibelakang perhentian 9 ada semacam perhentian kecil beratap awning yang didepannya ada salib yang sangat besar, ini adalah tempat berdoa selain didepan gua Maria-nya.

images2Gua Marianya terletak didepan pelataran cukup luas yang beratap, pelataran tersebut sebagian berkarpet tipis sehingga pengunjung wajib melepas alas kaki sebelum memasukinya. Pelataran beratap itu betul-betul menguntungkan dalam musim hujan seperti pada saat kami berkunjung. Meskipun patung Bunda Marianya cukup besar akan tetapi secara keseluruhan Gua Marianya kecil saja dan sederhana. Disamping gua Maria terdapat prasasti peresmian Gua Maria oleh Uskup Agung Semarang, Julius Kardinal Darmaatmadja SJ. tertanggal 25 Desember 1983, yang tulisannya sudah kurang jelas. Pada prasasti tertulis "Gua Maria Regina Mojosongo", itu karena gua Maria ini masuk dalam wilayah Paroki Santa Maria Regina Purbowardayan. Tidak banyak pengunjung pada hari minggu 19 Februari 2006 itu, hal ini menguntungkan karena umat bisa lebih khusyuk berdoa tidak terganggu oleh lalu lalang orang.

Meskipun berkesan sederhana, bahkan tidak ada penjual makanan diluar serta tukang parkirpun tidak ada, tidak seperti pada gua Maria populer semacam Sendangsono misalnya akan tetapi gua Maria ini sudah dikenal sejak lama oleh umat sekitar Solo dan Yogyakarta dan wajib anda kunjungi jika ingin berziarah disekitar daerah Solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar